Total Tayangan Halaman

Senin, 22 Januari 2018

Pesantren, Kawah Candradimuka Santri Berkarakter

Oleh Whan Laba

Penyandang gelar santri tidak hanya ditujukan kepada seseorang yang pernah mondok di pesantren saja, tetapi siapa pun yang berakhlak santri yang memiliki karakter tawadhu’ kepada Gusti Allah dan tawadhu’ kepada para alim ulama’.  Saat ini setiap tanggal 22 oktober diperingati hari santri nasional sejak pemerintah menetapkannya pada tahun 2015. Tujuannya adalah mengenang peran santri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan NKRI dari penjajahan. Hari Santri merujuk pada keluarnya Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 yang memantik terjadinya peristiwa heroik 10 November 1945.

Resolusi Jihad adalah seruan ulama santri, yang mewajibkan setiap muslim Indonesia untuk membela tanah air dan mempertahankan NKRI. Dalam konteks kekinian, peran santri tidak harus mengangkat senjata, tetapi memberi kontribusi yang nyata bagi masyarakat sekitar. Setidaknya santri harus mampu istikomah mengamalkan ilmu yang telah diperoleh sewaktu belajar ngaji di pesantren.

Sebagai santri, kita jangan terjebak pada acara seremonial semata. Santri harus mampu menjaga etika akhlakul karimah. Aklakhul karimah tersebut haruslah teraktualisasikan dalam segala perilaku kehidupan sehari-hari. Ini penting karena hal tersebut yang membedakan antara santri dan yang bukan. Kebiasaan yang terbentuk selama di pesantren haruslah kita tumbuhkembangkan dalam kehidupan bermasyarakat. Di dunia pesantren kita diajarkan tentang iman, ilmu dan amal. Manifestasi dari ketiganya adalah mencetak santri yang mampu berdzikir kuat, berfikir cepat dan bertindak tepat (amal sholeh). Ini yang akan menjadi pedoman sekaligus tuntunan yang merupakan cara hidup santri yang pada akhirnya akan menjadi kebiasaan diluar tembok pesantren.

Kemampuan berdzikir kuat tidaklah diukur dari seberapa banyak kita memutar-mutar tasbih sambil komat kamit, tapi diukur dari keistikhomahan kita dalam mengingat Allah. Bentuk dari berdzikir kuat yaitu Dalam setiap jengkal waktu hati kita selalu dzikir Allah, Allah, Allah baik dalam kesendirian maupun dalam keramaian. Saat melakukan pekerjaan apapun haruslah dimulai dengan basmalah, setiap kita dapat rizki Allah ucapkan Alhamdulillah dan sebagainya. Inilah bentuk dzikir yang kuat.

Kemampuan berpikir cepat ditandai dengan selalu responsif terhadap dinamika social yang berkembang. Santri harus mampu memberi solusi di tengah persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki santri, tentu ini akan menjadi modal utama. Di pesantren santri tidak hanya belajar ilmu agama tetapi juga ilmu umum. Ini menjadi nilai lebih dibandingkan dengan yang lain. Maka tidak diragukan lagi, santri mampu berada digarda terdepan dalam segala hal.

Sementara itu, Kemampuan bertindak tepat ditandai dengan amalan sholeh yang bersumber dari keilmuan. Setiap tindakannya didasarkan pada hukum-hukum agama yang berlaku. Dalam perilaku tindak tanduknya pastilah ada dasarnya. Dari ketiga pedoman hidup diatas dipraktekkan oleh santri secara istikhomah dalam kehidupan sehari-hari, maka insya Allah akan menjadi insan kamil dunia akhirat.

Dari uraian bahan diskusi di atas, tentu pesantren telah terlebih dahulu menerapkan konsep pendidikan karakter. Saat ini pemerintah telah mencanangkan pendidikan karakter pada pendidikan nasional kita. Jauh-jauh hari sebelum pemerintah melakukan itu, pondok pesantren telah menerapkan pendidikan karakter yang sudah menjadi tradisi yang kuat.

Dilihat dari empat kompetensi inti dalam kurikulum 2013 (K13), yang wajib tersampaikan ke peserta didik dalam setiap kegiatan pembelajaran mulai sikap spiritual, kompetensi sikap social, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan semua sudah masuk pada kurikulum yang menjadi tradisi di pesantren. Maka pesantren menjadi lembaga pendidikan yang terlengkap sehingga akan melahirkan santri-santri yang menjadi ujung tombak pembangunan nasional kita. Oleh karena itu, ayo kita mondok!. Salam.

Rabu, 02 November 2016

KELUARGA KECILKU

Aku selalu bersyukur dan merasa bahagia hidup bersama keluarga kecilku, mereka adalah istriku tercinta dan anak tersayang. Meski tak sesempurna kehidupan orang lain yang telah memiliki segalanya, aku menganggap apa yang aku miliki lebih dari cukup.
Aku akan selalu ada untuk keluargaku, begitu pula mereka selalu ada untukku. Aku merasa bahagia memiliki mereka, tak dapat kuungkapkan kebahagiaan itu melalui tulisan seberapa pun panjangnya. Meski disibukkan oleh pekerjaan, aku berusaha untuk selalu dapat membagi waktu bersama keluarga.

Semoga Sakinah, Mawadah Warahmah. Amien.

Selasa, 17 Desember 2013

HIDUP UNTUK PENDIDIKAN (REFLEKSI DUA TAHUN BERSAMA SMP SEKAR)




Tak terasa, saya sudah dua tahun mengabdi di Sekar-Bojonegoro. Setelah Sembilan tahun lamanya saya melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu, akhirnya saya kembali pulang untuk mengamalkan ilmu saya. Perjalanan ini dimulai sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2011. Perjalanan ini saya abadikan dalam sejarah hidupku sebagaimana telah ku tuliskan dalam sebuah puisi:
SUMBERAGUNG
sumberagung...............
di pondok ini aku awali perjalanan jauh.
dalam gerak langkah yang amat lambat,
ku genggang erat tongkat sabdo dawoh & amalan.
pemberian dari simbah romo yai.
agar aku tak berhenti dalam meniti jalan kehidupan.

sesampai ditengah sawah ladang membentang,
ku ayunkan cangkul dan sabit tuk menanam benih-benih ilmu,
sehingga aku memetik buah amal,
diwaktu musim panen tiba

sumberagung.........
pondok yang membukakan aku ladang kesadaran dan pemikiran.
hingga aku yakin untuk selalu memegang cangkul dan sabit
saat aku membuka sawah ladang di surabaya

sby, 21 okt '09
puisi diatas mengisahkan perjalanan hidupku dari Desa Tulung-Madiun menuju Surabaya. Perjalanan ini banyak kisah suka maupun duka. Saya berkeyakinan bahwa semuanya itu ada hikmahnya, fi kulli syai’in hikmah.
Pada bulan oktober 2011 merupakan awal dimulainya pengabdian saya di Sekar, tempat kelahiran saya. Pada bulan tersebut saya menjadi pendidik di SMP PGRI Sekar, sekolah terpencil jauh dari kota Bojonegoro. Selanjutnya pada bulan Januari 2012 saya masuk di SMPN 1 Sekar.  Meskipun saya baru dua tahun disini, sekolah ini tak asing bagi saya karena saya pernah belajar disini dan merupakan salah satu alumni SMPN 1 Sekar. Dulu sekolah ini bernama SLTPN 2 Ngambon dan berubah nama menjadi SMPN 1 Sekar seiring dengan perubahan Sekar sebagai kecamatan.
Menjadi berfaedah bagi segenap bangsa dan Negara Indonesia merupakan hal yang ingin kucapai di gelanggang pendidikan. Saya ingin kehadiran saya di panggung pendidikan memberikan manfaat berharga bagi segenap bangsa dan Negara. Jika itu tercapai, maka saya merasa tergapai pula esensi tanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang saya pikul.   
Selama dua tahun saya menjadi pendidik di SMP PGRI Sekar maupun di SMPN 1 Sekar, saya banyak belajar disini. Ilmu yang saya peroleh dari bangku kuliah dapat saya implementasikan langsung, ternyata itu akan menjadikan keilmuan seseorang menjadi matang. Saya sangat bersyukur bisa belajar kembali di SMPN 1 Sekar, dan  al-Qamdulillah saya dipertemukan kembali dengan guru-guru saya waktu di SMP dulu diantaranya Bapak/Ibu: Drs. Ansori, , Drs. Ahmad Juliono,Rr. Ernya M., S.Pd., Drs. Sujarwo, Dra. Endah S.R., Drs. A.S. Ponco M., Drs. Sutarji, Sunardi, S.Pd.,  Winandjar, S.Pd., dan Dra. Juharsi. Dan saat ini saya punya guru baru lagi di SMPN 1 Sekar  yaitu Bapak Abdul Wahab, S.Pd. yang saat ini sedang melanjutkan studi S2 di Unesa.
Sebagai seorang pendidik, haruslah memahami bahwa “hidup untuk pendidikan” bukan “hidup dari pendidikan”. Hidup dari pendidikan adalah sebuah cara pandang yang menempatkan pendidikan sebagai alat atau cara untuk dapat meraih tujuan-tujuan diluar esensi dari makna pendidikan itu sendiri. Sedangkan hidup untuk pendidikan adalah sebuah cara pandang yang melihat pendidikan sebagai wadah atau media untuk “memberikan sesuatu”, bukan “mengambil sesuatu” darinya. Pendidikan adalah salah satu mekanisme untuk memberikan manfaat bagi bangsa, bukan mengambil manfaat untuk dirinya. Inilah substansi pendidikan yang sesungguhnya. Keberhasilan dalam berkependidikan atau menjadi pendidik adalah ketika mencapai taraf kebermanfaatan untuk bangsa.
Selama saya mengabdi di SMP Sekar tentunya masih ada yang perlu diperbaiki kinerja saya. Saya menyadari bahwa saya banyak sekali kekurangan-kekurangan. Untuk itu saya harus lebih meningkatkan lagi prestasi kerja saya. Belajar, Usaha dan Doa merupakan kunci kesuksesan. Semoga apa yang saya kerjakan selama ini dapat terus meningkat. Semoga sukses selalu.

Kamis, 05 Desember 2013

NOTULENSI MKP DAN MDP DESA SEKAR KEC. SEKAR-BOJONEGORO PNPM-MPd. TA. 2014

NOTULENSI
MUSYAWARAH DESA KHUSUS PEREMPUAN (MKP)
DESA SEKAR


HARI/TANGGAL           : JUMAT, 29 NOPEMBER 2013
PUKUL                : 13.00
A.    PEMBUKAAN
Acara MKP dibuka oleh Kepala Desa Sekar Kec. Sekar-Bojonegoro. Dalam pembukaan MKP yang berlangsung di Balai Desa Sekar tersebut, Bapak Suyono selaku Kepala Desa Sekar menyampaikan beberapa hal terkait dengan kegiatan PNPM-MPd untuk tahun 2014. Acara tersebut dihadiri oleh wakil-wakil perempuan dari masyarakat, lembaga desa, pemerintah desa serta unsur terkait dengan pelaksanaan PNPM-MPd.  
B.     JALANNYA MUSYAWARAH
Ada beberapa aspirasi perempuan dalam MKP tahun ini, antara lain:
1.      Dusun Krajan: mengusulkan pelatihan menjahit.
2.      Dusun Grenjengan: mengusulkan pelatihan menjahit dan Pap Smear.
3.      Dusun Kalipapak: mengusulkan pelatihan menjahit.
4.      Dusun Gendongan: pelatihan menjahit dan Pembangunan Gedung TK.
5.      Dusun Kedungnongko: mengusulkan pelatihan menjahit.
Dari berbagai aspirasi perempuan tersebut, maka diputuskan dua usulan yang merupakan Keputusan Akhir dari MKP ini untuk dibawa ke Musyawarah Desa Perencanaan (MDP), yaitu Pelatihan Menjahit dan Pembangunan Gedung TK Gendongan. Selain itu, dari MKP juga diputuskan usulan yaitu pembangunan jalan lingkungan RT 03 sampai RT 07 dan Pap Smear untuk program Integrasi PNPM-MPd tahun 2014.
Sementara itu, wakil perempuan yang akan hadir dalam Musyawarah Antar Desa (MAD) Prioritas Usulan dan MAD Penetapan Usulan yaitu: a). Sunarti, b). Tri Wahyuni, c). Atik Ikesuma. Selain itu, juga terpilih wakil perempuan yang akan terlibat dalam penulisan usulan yaitu: a). Purwati, b). Jasri.
C.    PENUTUP
Demikianlah hasil dari Musyawarah Khusus Perempuan (MKP) desa Sekar Kec. Sekar-Bojonegoro. Semoga bermanfaat. Amien.






NOTULENSI
MUSYAWARAH DESA PERENCANAAN (MDP)
DESA SEKAR

HARI/TANGGAL: JUMAT, 29 NOPEMBER 2013

A.    PEMBUKAAN
Acara ini dipimpin oleh Bapak Suyono selaku Kepala Desa Sekar Kec. Sekar-Bojonegoro. Acara tersebut dihadiri oleh wakil-wakil dari masyarakat, lembaga desa, pemerintah desa serta unsur terkait dengan pelaksanaan PNPM-MPd. Bapak Suyono selaku Kepala Desa Sekar menyampaikan beberapa hal terkait dengan kegiatan PNPM-MPd untuk tahun 2014, termasuk membacakan hasil galian gagasan dalam Musyawarah Dusun (MUSDUS) yang telah dilakukan oleh KPMD di lima dusun yang ada di desa Sekar.

B.     JALANNYA MUSYAWARAH
Agenda bahasan dalam MDP beserta hasilnya dapat dipaparkan sebagai berikut:
a.       Mengesahkan hasil MKP:
1.      Pembangunan Gedung TK Gendongan
2.      Pelatihan menjahit.
b.      Memilih Tim Penulis Usulan (TPU)
1.      Ketua TPU: Atik Ike Suma
2.      Anggota TPU: Purwati
3.       Anggota TPU: Jasri
4.      Anggota TPU dari KPMD Putra: Whan Laba, S.Pd.I
5.      Anggota TPU dari KPMD Putri: Sri Agustina, A.Ma.
c.       Menetapkan wakil 6 (enam) orang dalam MAD Prioritas:
1.      Kepala Desa: Suyono
2.      TPK: Kasim
3.      Tokoh Masyarakat: Susilo.
4.      Wakil perempuan: Sunarti
5.      Wakil perempuan: Tri Wahyuni
6.      Wakil perempuan: Atik Ikesuma.
d.      Menetapkan 11 (sebelas) orang penyusun RPJM-Des.
1.      Suyono (Kepala Desa Sekar)
2.      Munawar (Sekretaris Desa Sekar)
3.      Rasid (LMD)
4.      Sutrisno (Kasun Grenjengan)
5.      Sugeng (Kaur Kesra)
6.      Kundari (Pengurus TP-PKK)
7.      Whan Laba, S.Pd.I (KPMD Putra)
8.      Sri Agustina, A.Ma. (KPMD Putri)
9.      Sunarti (Bendahara TPK)
10.  Radi
11.  Parjan.
C.    PENUTUP
Demikianlah hasil dari Musyawarah Desa Perencanaan (MDP) desa Sekar Kec. Sekar-Bojonegoro. Semoga bermanfaat. Amien.


Senin, 18 November 2013

PANDUAN FASILITASI KPMD Tahap Perencanaan

PANDUAN FASILITASI KPMD DALAM BERBAGAI TAHAPAN KEGIATAN PNPM
TAHAP PERENCANAAN
NO
KEGIATAN
TUJUAN
LANGKAH-LANGKAH
KETERANGAN
1
Penggalian gagasan/Musyawarah Dusun/RW/Kelompok
1.     Sosialisasi PNPM -MP kepada kelompok masyarakat
2.     Menentukan klasifikasi Kesejahteraan
3.     Menyusun Peta Sosial
4.     Menganalisis permasalahan dan penyebab kemiskinan masyarakat.
5.     Menggali gagasan untuk maupun visi ke depan dari masyarakat untuk mengatasi permasalahan dan penyebab kemiskinan
6.     Menentukan utusan dusun/kelompok ke MKP dan MP Perencanaan
PERSIAPAN :
1.     Kerjasama dengan perangkat/ketua kelompok untuk mengundang/menumpang , tempat, waktu untuk penggalian gagasan.
2.     Kerja sama dengan TPK untuk ikut sosialisasi dan penggalian gagasan bersama-sama
3.     Sehari sebelum acara dimulai pastikan pelaksanaan acara :
·          Peserta telah diundang
·          Tempat dan waktu tidak ada perubahan
4.     Persiapkan Spidol, kertas plano, berita acara, susunan acara, Peta sosial desa, daftar hadir

PELAKSANAAN :
1.     Menjelaskan tentang kebijakan PNPM -MP
2.     Beri kesempatan hadirin bertanya.
3.     Untuk pertemuan pertama ajak peserta bersama-sama menentukan klasifikasi kesejahteraan : Kaya, menengah dan miskin
4.     Ajak peserta bersama-sama mencari penyebab akar kemiskinan di desa
5.     Terangkan dan gunakan Peta Sosial untuk alat bantu menggali gagasan
6.     Tulis usulan gagasan di kertas plano
7.     Ajak peserta untuk mencari pemecahan masalah dari yang diusulkan satu persatu dan visi kedepan peserta untuk mengatasi permasalahan tersebut
8.     Pandu kelompok untuk memilih wakil dalam MKP dan Musdes Perencanaan
9.     Bacakan sekali lagi hasil musyawarah dan buat berita Acara
10.   Berita acara Mengetahui Ketua kelompok atau Kadus atau Ketua tempat pertemuan berlangsung.
Setelah pertemuan jangan lupa  : Daftar hadir berita acara dan notulendibawahnya ditulis : 1.Jumlahpeserta laki-laki?
2.Jumlah peserta perempuan dan
3.Jumlah orang miskin dari peserta yang hadir. Penggalian gagasan atau musdus ini sifatnya review dari RPJMDes/Kel tahun yang akan datang
2














MKP ( Musyawarah Khusus Untuk Perempuan )
1.     Gagasan-gagasan kegiatan dan visi ke depan kelompok perempuan dlm mengatasi penyebab kemiskinan
2.     Menetapkan usulan SPP dan usulan selain SPP
3.     Memilih wakil perempuan untuk hadir dalam MAD
4.     Memilih wakil perempuan yang terlibat dalam penulisan usulan
PERSIAPAN :
1.     Kerjasama dengan Kepala Desa/ketua kelompok untuk MKP bahas bersama tentang : Waktu, tempat dan lain-lainnya.
2.     Pilih waktu yang tepat kapan perempuan banyak bisa hadir
5.     Sehari sebelum acara dimulai pastikan pelaksanaan acara :
·          Peserta telah diundang
·          Tempat dan waktu tidak ada perubahan
Persiapkan Spidol, kertas plano, berita acara, susunan acara, Peta sosial desa, daftar hadir
PELAKSANAAN :
1.     Jelaskan tujuan pertemuan MKP dan jelaskan kembali tentang PNPM -MP
2.     Ajak peserta bersama-sama mencari penyebab akar kemiskinan di desa dan ajak peserta diskusi untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
3.     Jelaskan tentang syarat usulan, sanksi, swadaya ( baik usulan SPP maupun lainnya)
4.     Tulis usulan gagasan di kertas plano.
5.     Ajak peserta untuk membahas usulan : Lebih bermanfaat bagi kelompok miskin, bermanfaat untuk perempuan, bisa dikerjakan masyarakat, didukung oleh sumberdaya yang ada
6.     Gunakan Peta Sosial desa dalam menyepakati usulan akan akan diajukan oleh perempuan.
7.     pilih 3 wakil perempuan untuk hadir dalam MAD.
8.     Pilih 2 orang wakil perempuan yang akan terlibat dalam penulisan usulan ( bisa diambil dari utusan MAD ).
9.     Bacakan kembali hasil keputusan MKP dan buat  berita acaranya
Setelah pertemuan jangan lupa  : Daftar hadir berita acara dan notulendibawahnya ditulis :
1..Jumlah peserta perempuan dan
2..Jumlah orang miskin dari peserta yang hadir.
MKP ini sifatnya review dari RPJMDes/Kel tahun yang akan datang
3.
Musyawarah desa Perencanaan.
1.     Tersusunnya peta Sosial desa dan prioritas penggalian gagasan untuk dimasukkan dalam RPTD dan RPJMP
2.     Tersusunnya visi dan misi desa
3.     Mengesahkan jumlah Rumah Tangga Miskin Desa
4.     Mengesahkan keputusan hasil MKP.
5.     Menetapkan usulan desa
6.     Menetapkan enam orang wakil MAD.
7.     Menetapkan Tim Penulis usulan
8.     Menetapkan calon pengamat MAD
PERSIAPAN :
1.     Kerjasama dengan perangkat/Kepala Desa untuk mengundang masyarakat, tempat,  dll.
2.     Koordinasi dengan FK/FT/PJOK akan adanya musdes.
3.     Tulis usulan MKP dan daftar gagasan campuran dalam kertas plano.
4.     Sehari sebelum acara dimulai pastikan pelaksanaan acara :
a.     Peserta telah diundang
b.     Tempat dan waktu tidak ada perubahan
5.     Persiapkan Spidol, kertas plano, berita acara, susunan acara, Peta sosial desa, tempat pertemuan telah beres ( kursi, meja, papan tulis, Speaker ).
PELAKSANAAN :
1.     Pembukaan oleh Kepala desa.
6.     daftar hadir, kertas paper bila nanti ada pemungutan suara.
2.     Pastikan Penjelasan tujuan pertemuan oleh Ketua Tim Pelaksana .
3.     Penjelasan kembali Prinsip-prinsip PNPM -MP oleh KPMD
4.     Pasang Peta sosial Desa untuk mengetahui posisi usulan
5.     Pasang semua gagasan dan ajak peserta bersama-sama membahas gagasan dan memetakan gagasan untuk RPTD dan RPJMP dan merumuskan visi dan misi desa
6.     Menetapkan dan mengesahkan jumlah Rumah Tangga Miskin Desa.
7.     Penetapan usulan desa dua diantaranya dari hasil MKP yang akan diajukan dalam MAD.
8.     Penetapan enam wakil desa dalam MAD ( Kepala Desa, ketua TPK, Tokoh masy, 3 wakil perempuan hasil MKP )
9.     Penetapan 5 orang Tim penulis usulan ( 1 orang KT, 2 perempuan hasil MKP, 2 orang KPMD )
10.   Pemilihan calon pengamat.
11.   bacakan hasil keputusan dan buat berita acara.
Setelah pertemuan jangan lupa  : Daftar hadir berita acara dan notulendibawahnya ditulis : 1.Jumlahpeserta laki-laki?
2.Jumlah peserta perempuan dan
3.Jumlah orang miskin dari peserta yang hadir.
Musdes Perencanaan ini sifatnya review dari RPJMDes/Kel tahun yang akan datang
4.
Penulisan Usulan
1. Agar gagasan yang telah disepakati dalam Musyawarah Desa Perencanaan dapat ditulis dengan jelas sehingga memudahkan tim Verifikasi memeriksa kelayakannya.
1.     KPMD sebagai anggota Tim Penulis usulan membuat kesepakatan dengan anggota TPU yang lain kapan akan melakukan penulisan usulan  ( pastikan hari, tanggal, jam, tempat penulisan usulan )
2.     Hubungi dan koordinasi dengan Kepala Desa, TPK dan tokoh masyarakat lainnya.
3.     Persiapkan peralatan penulisan usulan ( Kertas, bolpoin, peta sosial, dan lain sebagainya ).
4.     Persiapkan bahan-bahan  (data) yang diperlukan seperti : Berita acara MKP, MP , Formulir-formulir penulisan usulan ( lihat buku penjelasan VI Penulisan usulan dan Verifikasi )
5.     Untuk usulan SPP, persiapkan form daftar peminjam yang meliputi nama, alamat, jenis usaha, besar pinjaman, tanda tangan.
6.     untuk usulan prasarana, terlebih dahulu lakukan kunjungan lapangan (survei) prasarana yang akan dibangun ( lokasinya dimana? Berapa patok (meter) untuk usulan jalan, berapa lokal untuk usulan madrasah,TK dan lain sebagainya)
7.     pada saat penulisan usulan, uraikan dengan singkat, padat dan jelas alasan manfaat usulan, latar belakang, tujuan usulan, berapa volumenya, bentuk atau konstruksi seperti usulan misalnya gorong-gorong plat beton, jalan aspal dll
8.     Tuliskan lokasi usulan, jumlah penerima manfaat, berapa atau apa swadaya masyarakat,
9.     Buat Rencana Anggaran biaya untuk usulan SPP
10.   Periksa kembali hasil penulisan usulan, dan seluruh TPU tanda tangan serta
11.   lampirkan data-data pendukung secara lengkap.
Bila ada sesuatu yang belum jelas konsultasikan dengan FT/FK/PL
5
Verifikasi
Memberikan jawaban/ penjelasan kepada Tim verifikasi tentang manfaat usulan
1.     koordinasi dengan TPU, TPK, Kepala desa, perangkat dan lembaga terkait akan adanya kunjungan lapangan  ( hari apa, tanggal berapa, jam berapa ).
2.     Persiapkan alat-alat untuk membantu Tim Verifikasi seperti meteran, tambang/rafia dan sebagainya.
      3.  Untuk usulan Simpan pinjam datangkan seluruh Ketua dan anggota kelompok
6
MUSYAWARAH ANTAR DESAPRIORITAS USULAN) DAN PENETAPAN USULAN
1.Menyusun dan menetapkan peringkat usulan SPP dan non SPP
2.Menyepakati sanksi, aturan perguliran
3.menyusun jadwal Musyawarah Desa III.

4.Menetapkan usulan terdanai dan jumlah dana
1.     Hubungi Wakil wakil masyarakat yang akan menghadiri MAD ( Wakil masyarakat sudah dipilih pada waktu MP Perencanaan yaitu; Kepala Desa, Ketua TPK, 3 orang tokoh Perempuan dan 1 orang tokoh laki-laki.
2.     Terangkan tugas-tugas wakil masyarakat pada saat hadir di MAD, Tugasnya adalah memperjuangkan usulan desa,ikut berpartisipasi dalam setiap pembahasan, mencatat hasil MAD).
3.     Hubungi tokoh masyarakat yang terpilih sebagai pengamat.
4.     Terangkan tugas pengamat dalam MAD; tugasnya adalah mengamati jalannya musyawarah agar berlangsung tertib, tidak ada kecurangan, mendampingi kelompok dalam berdiskusi, bisa memberikan penengahan apabila ada ketidaktitiktemuan, pengamat harus bisa independen, tidak memihak kepada salah satu peserta atau desa.
Pada hari H periksa kembali apakah wakil MAD sudah hadir semua
7
MUSYAWARAH DESA INFORMASI HASIL MAD















1. Sosialisasi hasil penetapan alokasi dana PNPM -MP yang diputuskan dalam MAD.
2. Bagi desa yang terdanai :
Ø  Menetapkan susunan lengkap TPK .
Ø  Menyepakati besar insentif pekerja dan cara pembayarannya
Ø  Menyepakati sanksi-sanksi pelaksanaan
Ø  Menjelaskan mekanisme pengadaan bahan
Ø  Menyepakati realisasi swadaya masyarakat
Ø  Membentuk Tim Khusus yang akan memantau pelaksanaan PNPM -MP.
PERSIAPAN ;
1.Koordinasi dengan Kepala desa, Ketua TPK, perangkat ; konsultasikan tentang :
Ø  Waktu MP : Kapan ( Hari apa, tanggal berapa, Jam berapa )
Ø  Tempat : dimana, tempat duduk mencukupi apa tidak
Ø  Undangan : siapa saja yang diundang, siapa yang mengedarkan undangan, kontrol sekali lagi satu hari sebelum pelaksanaan apakah undangan telah disampaikan.

2.Materi : Tujuan MP apa, hasil MAD, persiapan daftar hadir, Berita Acara MP , Kertas plano                 ( karton), Spidol, solasi dll.
PELAKSANAAN :
1.     Pembukaan oleh kepala desa.
2.     Penjelasan mengenai hasil MAD penetapan usulan oleh KPMD
      Khusus untuk desa yang terdanai PNPM -MP
3.     Pembahasan mengenai Jumlah dana yang diterima oleh desa.
4.     Menetapkan susunan lengkap TPK (bila perlu tambahan seperti, penerima material, pencari material.
5.     Menyepakati besarnya insentif pekerja, tukang, mandor.
6.     Menyepakati sanksi pelaksanaan, berikan contoh apabila ada TPK, atau pekerja yang tidak menjalankan kewajibannya/menyelewengkan dana.
7.     Sepakati insentif pekerja, tukang, mandor dan berapa yang disumbangkan untuk swadaya, dilihat lagi berita acara tentang kesanggupan swadaya.
Menetapkan Tim Khusus Pemantau pelaksanaan. Kemukakan dahulu tugas dari Tim Khusus yaitu: -memeriksa administrasi keuangan TPK, memeriksa Kuitansi pembayaran TPK, memeriksa pelaksanaan pekerjaan, menjelaskan hasil pemantauannya kepada masyarakat dalam Musyawarah pertanggungjawaban. Kemukakan pula bahwa Tim Khusus tidak mendapatkan honor dari dana PNPM -MP.


Baik desa yang usulannya terdanai maupun tidak wajib melaksanakan Musdes
Penulis adalah KPMD Sekar-Bojonegoro